Oh Nuansa Bening,, sesungguhnya aku tak pernah bersungguh membencimu.
Itu semua hanyalah pelampiasan jiwa ragaku yg dikuasai oleh keegoisan,, dan kesepian....
Maafkan jika jalanmu putus2 tak berarah,, mungkin itu krn aku, Si Pahit Lidah yg sedang murka.
Jika kebencianku trhadapmu telah menghambat cita2mu, menghalangi ridho Tuhan trhadapmu utk mewujudkannya,, maka aku, Sang Pencinta yg penuh dgn sumpah serapah ini, kini dgn sungguh2 mengikhlaskanmu,, menyerahkanmu pd alam, utk menghirup wangi rumput2 basah. Biarlah aku mencium asap dr padamnya apiku yg kau siram. Kini aku hanya sepucuk tungku,, yg mulanya membara merah,, kmudian perlahan mjd biru, dan perlahan mulai padam dgn dentuman air bahmu.
Teruntukmu Nuansa Bening, Sungguh aku teramat sangat ikhlas. Selamat mengejar impian dan cita2! Aku doakan smoga jalanmu terang. Dan ingatlah satu hal swaktu kita sempat bersama,, kekagumanku thdpmu mengusik rasa sedihku kala itu, dan sempat mengajariku satu hal,, menjaga hati.
Terima kasih utk smuanya yg pernah ada,,
aku bahagia pernah mengenalmu..
Dan wahai penguasa jagad raya,, sayangilah dia spt aku yg prnah sgt menyayanginya dahulu....
-Sang Pencinta- ¤AJ¤ :')
No comments:
Post a Comment