Tiba-tiba penyesalan saya datang lagi. Saya benar-benar menyesal. Seperti menghabiskan sisa hidup saya yang 3 tahun dengan percuma. Saya ingin keluar dengan mulus. Saya sudah ikhlas dan mau menerimanya pelan-pelan pada awalnya, tetapi saya selalu dibayangi penyesalan saya tatkala teringat apa yang sudah saya genggam di tangan untuk bekal, hanyalah secuil biji zarah, dan birokrasi yang menjijikkan.
Kalau penghormatan dapat didapatkan dengan bersyarat, kenapa dari dulu keinginanku untuk bebeas lepas selalu saja diborgol.
Saya ingin bebas, lepas, menikmati dunia saya, menghirup dunia segar, berlarian di tempat yang luas, melihat titik-titik hujan yang menempel di kaca sambil menghirup secangkir teh hangat. (terlalu klise)
No comments:
Post a Comment