Pages

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net


Wednesday, July 27, 2011

Sajak-Sajak Teduh

Ayahanda bernyanyi, "Dia datang dengan senyum simpulnya, dia datang dengan senyum simpulnya."
Sambil melewati lorong-lorong, saat aku masih anak kemarin sore.

Ada sobat yang menghabiskan waktu mendengarkan siang dan malamku, segalaku.
Hingga kopi beraroma lembut tetes terakhir serasa seperti pasir di lidah,
dari pagi hingga lohor, duduk satu meja, berdua saja, memasang telinga.
Baiknya seperti ini, atau seperti itu ku bingung.
Hanya bercerita saja agar lega, dan ungkapkan bahwa semua tak kan pernah binasa.
Turun tangan tetap saja pada sang empunya, aku.

Ada kawan yang menghabiskan waktu tertawa tragis, hanya dengan menatap foto sang idola.
Agar melarikan pikiran, tetap saja itu masalah klasiknya.

Tapi aku lebih suka menghabiskan waktu, bercerita tentang hari-harimu yang melelahkan,
peluh yang meraja, ke mana kaki melangkah dari pagi hingga petang,
atau sekedar bercerita tentang pohon delima yang baru berbunga satu.

Di sini ada aku...,
yang dengan syahdunya menghabiskan waktu menonton film bisu.
tetap menggema walau tanpa suara, sayang...

Untuk jiwa-jiwa yang teduh....

Tak ada yang lebih puitis selain bicara tentang kebenaran...

No comments:

Post a Comment